Skip to main content

Nostalgia Surabaya Jadul di Hotel Varna Culture

Setiap pulang kampung ke Kota Pahlawan, aku hampir selalu mencari penginapan. Terkadang untuk menginap sekeluarga saja atau biasanya juga diajak Papa Mama mencoba hotel. 

Kali ini kami berkesempatan staycation di kota sendiri. Titik yang kami pilih untuk menginap adalah kawasan pertokoan Surabaya lama yaitu Jl. Tunjungan. Sesuai usulan Papa, kami menginap di Hotel Varna Culture selama 3 hari 2 malam.

Selama menuju hotel kami seolah sedang dimanjakan dengan kenangan ala noni Belanda yang sedang menyusuri jalan tersebut dengan sepeda kebo atau tram di tengah jalan. 

Surabaya surabaya oh Surabaya

Kota kenangan kota kenangan takkan terlupa…



Sumber: Wikipedia

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya

Kota kenangan, kota kenangan

Takkan terlupa


Di sanalah, di sanalah, di Surabaya

Pertamalah, tuk yang pertama

Kami berjumpa

Kuteringat masa yang telah lalu

Seribu insan, seribu hari

Berpadu satu

Surabaya, di tahun empat lima

Kami berjuang, kami berjuang

Bertaruh nyawa


Surabaya - Titik Hamzah


Sumber: Traveloka


Hotel ini dikelola oleh PT Adi Graha Wira Jatim yang merupakan Anak Perusahaan PT Panca Wira Usaha Jawa Timur salah satu BUMD Provinsi Jawa Timur.

Bangunan Hotel Varna masuk di dalam bangunan cagar budaya. Sehingga arsitektur bangunan hotel varna masih konsep bangunan kolonial. Karena hotel ini merupakan bangunan yang bersejarah, maka manajemen Varna Culture Hotel membuat hotel berkonsep Surabaya tempo dulu, desain interior yang dibuat artistik dan setiap kamar di hotel ini diisi dengan wallpaper bertema sejarah Surabaya. 

Varna Culture Hotel juga menawarkan banyak makanan dan minuman tradisional khas Surabaya, seperti nasi goreng bambu runcing, rawon, beras kencur hingga sinom. 



Kalau duduk-duduk di depan hotel Varna Culture kita akan bisa melihat jalan Tunjungan seperti ini.


Aku dan Papaku menyempatkan diri menggambar sketsa bangunan lama sambil duduk di koridor depan Varna Culture Hotel.


Drainase di sepanjang koridor Jalan Tunjungan. Lucu ya desainnya? Ada satu lagi gambar ikan Sura dan Buaya.


Dari tepi jalan, kita bisa melihat bangunan tertinggi di Surabaya yaitu Tunjungan Plaza 6.


Itu dia fasad hotel Varna. Signage Jl. Tunjungan pun muncul malu-malu dari balik dahan pohon. Suasana pagi yang cerah ceria sangat cocok buat duduk di tepi jalan atau sekedar sightseeing dan jogging. 

Masuk ke lobi, banyak juga dipajang elemen dekorasi masa lalu barang-barang antik. Di dalam hotel juga dijual sirup Siropen Telasih. Sirup legendaris di masanya. Pabrik Siropen ini merupakan pabrik sirup pertama di Indonesia yang ada sejak tahun 1923 dengan arsitektur bangunan bergaya Indische Empire Style. Pabrik ini Bernama pabrik limun dan sirup “telasih” J.C. Van Drongelen & Hellfach. Selengkapnya baca artikel Sirup ini di Good News From Indonesia saja ya.


Kalau malam keluar hotel, kita akan disuguhkan dengan banyaknya pilihan wisata kuliner alias makan-makan di Jalan Tunjungan. Kami sempat makan makanan Vietnam yang ada di jalan itu, namanya Restoran Coba Pho. Babyak juga restoran Italia, Arab, Korea, coffee shop, dll.

Bagus banget deh pokoknya. Bagi aku yang arek Suroboyo bisa melihat dan menikmati pemandangan malam dan siang di Jalan Tunjungan seperti itu sudah merasa wow banget.

Sumber: Traveloka

Furniturenya didominasi unsur kayu dan warna kayu yang hangat. Tentu saja agar suasana jadul semakin kental.

Untuk kategori hotel bintang 3, kebersihan dan kelengkapannya sudah layak dapat jempol.

Ini suasana restorannya untuk breakfast. Rapi dan pilihan makanannya tidak membosankan.

Suasana hotel yang kuno banget didukung foto di dinding kamar yang jadul banget menambah kesan klasiknya. Bed nya pun rapi dan bersih.

Kekurangannya, hotel ini tidak memiliki kolam renang. Namun hotel ini mengungguli dari segi kenyamanan dan pelayanan. Selain itu, harga sangat terjangkau. Tarif hotel Varna Culture ini sekitar 250-300an ribu per malam. Ga nyesel insyaAllah dengan suasana interior hotel yang seperti ini.

Bagi turis yang ke Surabaya memang benar-benar ingin mlaku-mlaku nang tunjungan (jalan-jalan ke tunjungan), menginap di Varna Hotel adalah paling pas. 

Dikutip dari Wirajatim.com, ada sekitar 45 kamar di hotel ini yang bisa kamu pesan dari berbagai situs hotel booking terkenal seperti Agoda, booking.com, Tiket.com, Traveloka, dan sebagainya.

Hotel ini berada di dekat Hotel Majapahit yang terkenal dengan peristiwa perobekan bendera Belanda itu. Dulu namanya Hotel Oranje.


Kamu juga bisa naik Suroboyo Bus yang warna merah itu dari depan Varna Hotel. Tarifnya cukup terjangkau. 


Sumber: Liputan6

Bisa juga naik shuttle hi-ace yang beredar. Instal Aplikasi GoBis saja ya untuk lebih lengkapnya. Memata-matai busnya sudah sampai mana juga bisa. Seru deh insyaAllah pengalaman menginap di hotel ini. Kalau kamu udah coba juga, cerita ya. Ada rekomendasi menginap di hotel mana lagi di Surabaya? Let me know. Asyik juga jadi turis di kota sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Review 10 Donat Paling Enak di Jogjakarta

Donat: Makanan manis penggugah berat badan.  Source: pixabay  Bismillah. Baru-baru ini ngefans sama donat, jadi lagi tertarik nyobain berbagai jenis merk donat yang ada, selama tenggorokan bersahabat. Sekarang aku mau review dulu 10 donat paling enak di Jogja. Siap-siap order ya: 1. Donat Mantul Buat yang mengutamakan rasa dan kelembutan, Donat Mantul versi Dochipan ini sungguh luar biasa rasanya. Taglinenya Premium Japanese Delight. Sungguh enak toppingnya, ga bikin pusing dan juga rapi karena boxnya ada mika pemisah donatnya, jadi anti nempel dan senggolan antar topping.  Varian rasanya ada bermacam-macam. Manis ada, asin juga ada. Yang paling enak buatku ada greentea dan juga mango. Donat ini punya salah satu walisantri di sekolah anakku. Aku tahunya dari lapak ibu-ibu walisantri. Udah deh pokoknya buruan order aja. Berkesan premium banget deh. 2. Cerita Kita Lokasinya di area Candi Gebang. Ini donat pertama yang aku makan. Besarnya pas, ringan, lembut pokoknya enak, tap

Coba Ini Strategi 7S untuk Memulai Kebiasaan Baru

Bismillah. Pernahkah kamu merasa overwhelm dengan segala to-do list dan plan yang begitu banyak?  Pernahkah kamu merasa sudah saatnya untuk berubah memperbaiki diri. Tapi tidak tahu mulai dari mana? Kalau memang jawabannya iya, aku mau bantu kamu untuk menemukan dirimu dan membiasakan 1 saja kebiasaan baik dengan rutin. Yuk simak caranya. Beberapa waktu belakangan aku ikut kelas Jurnaling yang diadakan oleh temanku di sebuah komunitas. Namanya Umma Cimi.  Di kelas beliau kami mendapatkan salah satu strategi menumbuhkan kebiasaan baru. Aku singkat aja menjadi 7S ya: 1. Kita mulai dengan Strong Why. Niat yang kuat. Kalau di Islam kan innamal a'malu bin niyati, semua perbuatan tergantung niatnya. Percayalah kalau kamu jujur, Allah akan wujudkan cita-citamu. Allah akan bantu kamu.  2. Start Small. Mulai dari hal yang kecil. Yang atomic dan spesifik. Jangan yang muluk-muluk pokoknya. 3. Stack with other habit. Digabung dengan kebiasaan lainnya yang sudah rutin berjalan. Misa

Biar Ramadhan Berkesan Jangan Lupa Siapkan Ini di Rumahmu

Checklist Mempersiapkan Ramadhan di Rumah Bismillah.  Sebagai event tahunan yang selalu ditunggu umat muslim, sudah sepatutnya kita mempersiapkan Ramadhan sebaik mungkin. Bulan suci ini sayang sekali kalau tidak kita siapkan dengan maksimal. Ibadah akan terasa kurang nyaman dan kurang bermakna kalau tidak dipersiapkan. Setiap pahala amalan akan dilipatgandakan. Ayo bersemangat berlomba-lomba melakukan yang terbaik di bulan ini! Mempersiapkan diri dengan ilmu terkait bulan Ramadhan (fikih puasa, fikih zakat, qiyamul lail, dll.) insyaAllah sudah dilakukan sejak bulan Rajab dan Sya’ban. Nah, sekaranglahi saatnya kita cek rumah kita apakah sudah layak untuk menyambut tamu agung yang bernama Ramadhan itu? Aku mau berbagi apa yang keluargaku lakukan selama 3 hari ini untuk mempersiapkan Ramadhan ya. Kamu juga bisa ikutan pakai checklistnya: Membersihkan rumah dari clutter. Memilah dan mendonasikan barang-barang yang tidak lagi dipakai di rumah, bisa ke pusat barang bekas, bank sampah, atau k