Apa yang paling penting buat ibu rumah tangga? Kalau bagiku sih di zaman sekarang adalah kesehatan mentalnya.
Pengalaman kena covid sekeluarga dan memutuskan untuk konseling sejak tahun 2020 membuatku ingin berbagi pengalaman luar biasa ini. Alhamdulillah per Desember 2023 kemarin aku sudah bisa berhenti konseling. Aku sudah bisa menjalani kehidupanku sehari-hari dengan cukup normal setelah sebelumnya aku tidak sadar dengan apa yang terjadi di diriku sebenarnya. Aku merasa kehilangan diri.
Setelah baca-baca di internet ternyata memang banyak juga IRT yang mengalami tekanan psikis. Makanya aku sangat ingin kita sebagai ibu memahami diri, menyadari apa yang kita pikir dan rasakan, hingga akhirnya bisa melakukan sesuatu dengan tepat dan bukan berdasarkan kira-kira saja.
Kali ini aku mau share sedikit tips dari pengalamanku sendiri setelah 8 tahun berkecimpung menjadi ibu. Aku pernah menjadi ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah, pernah juga di awal menikah disambi kuliah ke luar rumah tapi nggak aku selesaikan. Jadi semoga sudut pandangku tepat ya karena aku pernah merasakan jadi semuanya. Kali ini tapi aku butuh banget share karena merasa menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) sebenarnya peran yang sangat mulia tapi harus berhati-hati dari segala macam gangguan apalagi di zaman sosial media seperti sekarang.
Banyak bersyukur. Bersyukur itu mudah dan bisa dilakukan dari yang dekat. Tidak perlu menunggu jadi pejabat atau punya rekening gendut, asalkan hari ini masih bisa bernafas dan bisa makan saja sudah alhamdulilah.
Banyak berbagi dengan sekitar, misalnya bersedekah pada tetangga. Atau menularkan ilmu yang kita punya misalnya ngeblog atau tulis status di sosial media.
Membatasi diri dari asupan buruk di internet. Tonton yang baik saja. Yang banyak perdebatan, caci maki, musik, gambar aurat dihide and block saja.
Belajar agama. Kenali Rabb kita, agama kita, belajar bahasa Arab, fikih, sirah, tauhid/akidah, tajwid, dll. Banyak sekali kajian online dan offline yang bisa kita ikuti. Satu playlist demi satu playlist diselesaikan. Atau ikuti majelis ilmu di sekitar rumah. Pilih ustadz yang terpercaya. Selain itu jangan sampai lupa untuk perbanyak dzikir khususnya dzikir pagi petang dan baca AlQuran serta tadaburi artinya.
Memiliki teman yang positif. Circle pertemanan sangat penting karena apa yang mereka bicarakan atau pampang di sosial media akan sangat mempengaruhi kamu. Kalau lagi ga sanggup, mending detoks sosial media selama beberapa waktu. Sejak aku hamil anak pertama, waktu untuk berselancar di sosial media berkurang dan harus kukurangi. Akhirnya aku banyak menghapus sosial media yang tidak perlu sampai hanya tinggal Whatsapp dan Telegram saja. Alhamdulillah lebih baik untuk kesehatan mental. Jaga jarak saja dengan teman yang memberikan pengaruh kurang baik di jagad mayamu.
Minta dukungan suami. Jika dirasa tidak mampu melakukan pekerjaan rumah tangga khususnya jika sedang sakit, gapapa kok minta bantuan jasa laundry atau katering. Atau mungkin bisa minta bantuan suami saja untuk berbagi pekerjaan rumahtangga. Suami mencuci, kita menjemur. Atau kita cuci piring pagi, suami cuci piring malam. Boleh dan sah saja. Selama suami tidak keberatan dan sudah didiskusikan. Aku sendiri juga meminta kepada suami untuk bekerja separuh hari di kantor dan separuhnya di rumah supaya bisa ada yang membantu tanpa harus pakai jasa ART. Sering ngobrol dengan suami, sampaikan apa yang mengganjal, rencana kita, dan juga minta dukungan yang lain seperti pelukan, sentuhan, dll. Kita pun juga berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada suami.
Jangan remehkan me time. Coba cari me time di jam yang sepi. Biasanya untuk IRT jam ini ada di jam sebelum subuh atau sesaat setelah shalat subuh. Tapi sekitar jam 3 pagi sampai jam 4 pagi saja menurutku sudah cukup untuk bersendirian dan melakukan apa yang kita sukai. Kabur beberapa jam kenperpustakaan tanpa bawa anak-anak juga bisa asalkan dikomunikasikan dengan suami.
Pola makan. Jangan terlalu banyak makan. Kalau bisa beli alat yang bisa menggoreng tanpa minyak seperti airfryer. Ganti bahan makanan dengan yang lebih sehat sebisanya. Batasi makanan manis. Konsumsi air putih terutama ibu hamil dan menyusui biasanya butuh 2.5 Liter air putih setiap harinya. Untuk lebih segar lagi biasanya aku bikin air lemon, air madu atau jus susu biar sehat dan mengenyangkan.
Perbaiki pola tidur. Tidurlah di awal malam langsung setelah shalat isya.
Buat rutinitas harian yang terjadwal. Tidak usah saklek tapi paling tidak, akan tergambar waktu dalsm 1 hari akan digunakan untuk apa saja.
Ingat hal-hal yang kita suka. Misalnya: agama, keluarga, buku, dll. Lakukan yang kita sukai.
Belajar jurnaling. Jurnaling ini sangat berguna untuk mencatat hal-hal penting dan menata pikiran. Efek relaksasi dari jurnaling ini juga sudah kubuktikan sendiri.
Ambil kursus singkat untuk hal-hal yang ingin kita tingkatkan (bakat dan minat) misal: fotografi, menulis, handlettering, doodling, masak dll.
Hubungi tenaga kesehatan profesional jika sudah merasa butuh bantuan. Bisa ke puskesmas, RS, psikiater, psikolog online maupun offline. InsyaAllah mereka bisa membantumu memperbaiki diri dan mengenali apa fenomena yang sedang terjadi dalsm dirimu. Pilih tenaga kesehatan muslim dan kalau bisa yang memahami AlQuran dan sunnah.
Begitulah sedikit tips dariku untuk menjaga kewarasanku sebagai ibu. Kalau kamu punya tips lain, tulis di sini ya, aku pengen dengar. Sama-sama bertumbuh dan saling support ya!
Comments
Post a Comment